Beberapa waktu lalu ada wabah difteri di Jawa Timur. Penyakit ini menyebar dengan cepat dalam waktu singkat. Gejala aawalnya seperti flu atau radang tenggorokan saja.
Sekilas gejala awal difteri mirip dengan flu. Tenggorokan terasa sakit saat menelan, hidung berlendir seperti pilek, dan demam. Lalu, sehari atau dua hari kemudian di langit-langit mulut dan di bagian dalam leher akan timbul lapisan putih. Sesudah itu leher akan membesar. Ini akibat dari pembengkakan jaringan dibagian dalam leher. Saat ini, penderita difteri akan mengalami sesak nafas dan rasa semakin sakit saat menelan.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Corynebacterium diphteriae. Bakteri ini tak hanya menyerang daerah hidung, bagia n tubuh lain yang biasa diserang adalah pita suara, kulit, mata dan telinga.
Bakteri Corynebacterium ddiphteriae ini mudah sekali menyebar. Misalnya saat terkena percikan ludah yang mengandung bakteri. Terutama saat penderita batuk, bersin, atau bicara. Bisa juga lewat penggunaan barang-barang penderita. Misalnya gelas atau handuk.
Jika tidak diobati dengan cepat dan baik, difteri bisa menyebabkan penyakit berat lainnya. Racun difteri bisa menyebar lewat aliran darah. Dalam waktu singkat, racun bisa menyerang jantung. karena itulah jantung penderita difteri perlu diperiksa secara khusus. Racun difteri juga bisa menyerang ginjal dan organ tubuh penting lainnya. Bahkan bisa menimbulkan kelumpuhan pada beberapa organ tubuh. Seperti langit-langit mulut, mata dan tangan.
Difteri yang terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian. Seperti wabah yang pernah terjadi di Jawa Timur. Salah satu pencegahan tertular dari penyakit ini adalah dengan imunisasi DPT. Imunisasi ini diberikan waktu bayi dan diulang kembali saat kita duduk di sekolah dasar. Imunisasi ini untuk pembentukan antibodi terhadap racun bakteri difteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar