Sabtu, 02 Juni 2012

Skotlandia Merdeka?


Partai SNP yang menguasai  mayoritas parlemen Skotlandia meluncurkan kampanye mendukung kemerdekaan sejak dua minggu sebelum peringatan 60 tahun tahta Ratu Inggris. Upacara penanaman Pohon Oak (Ek) di depan Gedung parlemen Skotlandia, 30 Mei lalu hanya dihadiri belasan orang.

Ketua Parlemen Skotlandia, Tricia Marwickmenyekop beberapa gumpal tanah yang sudah disiapkan di bagian akar pohon untuk meramaikan perayaan 60 tahun tahta Ratu Elizabeth II atau yang disebut Diamond Jubilee, sebagai penghormatan atas hubungan erat masyarakat Skotlandia dengan Ratu Elizabeth II  Enam
hari sebelumnya Partai NSP meluncurkan kampanye untuk menggalang dukungan referendum kemerdekaan.

Nasionalisme Skotlandia yang bergabung dengan Inggris Raya bulan Mei 1707 bukanlah hal yang baru. Belakangan Nasionalisme tersebut semakin mengemuka dengan SNP yang berhasil meraih devolusi atau peralihan kekuasaan dari pemerintah pusat London tahun 1999, dimana Parlemen Skotlandia mendapat wewenang untuk sejumlah bidang diantaranya pertahanan dan kebijakan luar negeri.

Berhasilnya Partai SNP meraih suara mayoritas dalam pemilihan umum 2011 dengan memperoleh 69 dari 129 kursi memberi keyakinan untuk melangkah lebih maju lagi untuk Referendum Kemerdekaan.

Clare Adamson, anggota parlemen dari SNP mengakui banyak keuntungan yang didapat dengan bergabung bersama Inggris Raya, namun ia yakin Skotlandia adalah sebuah bangsa dengan identitas sendiri. Menurutnya dengan sistem pemilihan Inggris Raya sangat sulit membawa suara warga Skotlandia ke dalam kebijakan naional Inggris.
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah kemandirian ekonomi Skotlandia sebagai satu entitas yang berdiri sendiri. Dalam hubungan dengan Kerajaan Inggris, Ketua SNP yang menjabat Perdana Menteri Skotlandia, Alex Salmond menegaskan Skotlandia yang merdeka akan tetap bergabung dalam Persemakmuran dengan Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar