Biasanya vaksin campak diberikan saat bayi hampir berusia 1 tahun. Tapi penelitian terbaru menunjukkan bayi rentan terhadap penyakit campak saat berusia 2-3 bulan hingga mendapatkan imunisasi pertamanya, karena kekebalan tubuh yang didapat dari ibunya sudah berkurang.
Padahal bayi baru diberikan imunisasi campak pada usia 9-12 bulan.
Penelitian ini berdasarkan catatan medis dari 207 perempuan sehat dan bayinya di lima rumah sakit Belgia pada tahun 2006. Hasil penelitian ini sudah diterbitkan secara online pada 18 Mei 2010 dalam British Medical Journal (BMJ).
Berdasarkan penelitian ini diketahui perempuan yang telah tertular penyakit campak dalam kehidupannya menjadi lebih kebal dan bisa memberikan perlindungan lebih pada bayinya, dibandingkan dengan perempuan yang telah divaksinasi tapi belum pernah terkena penyakit ini.
Tapi perlindungan yang berasal dari ibu hanya berlangsung pada bulan pertama hingga ke empat untuk semua perempuan. Sekitar 95-99 persen bayi ini telah kehilangan komponen-komponen sistem kekebalan tubuhnya (antibodi). Hal ini tentu saja memicu bayi tersebut rentan terkena campak pada saat berusia 6 bulan.
"Temuan ini penting untuk melihat wabah baru dan ketapatan waktu dari pemberian dosis pertama vaksin campak atau vaksinasi pada anak di bawah usia 1 tahun," ujar Elke Leuridan dari Center for the Evaluation of Vaccination di Vaccine and Infectious Disease Institute, University of Antwerp, Belgia seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (20/5/2010).
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus dan bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian pada anak. Campak juga menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak-anak serta mengakibatkan ruam di sekitar kulit bayi. Penyakit ini juga bisa memicu timbulnya komplikasi pada anak.
Kebanyakan kasus kematian anak akibat campak disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan penyakit ini, dan lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Komplikasi yang paling serius adalah kebutaan, infeksi yang menyebabkan pembengkakan otak, diare dan dehidrasi berat, infeksi telinga dan infeksi saluran pernapasan seperti radang paru-paru.
Masa inkubasi dari virus ini antara saat terinfeksi dengan timbulnya gejala adalah sekitar 1-2 minggu. Biasanya 5 hari setelah terinfeksi mulai muncul ruam di kulit.
Seperti dikutip dari Netdoctor.co.uk, gejala yang timbul jika anak mengalami campak adalah
Padahal bayi baru diberikan imunisasi campak pada usia 9-12 bulan.
Penelitian ini berdasarkan catatan medis dari 207 perempuan sehat dan bayinya di lima rumah sakit Belgia pada tahun 2006. Hasil penelitian ini sudah diterbitkan secara online pada 18 Mei 2010 dalam British Medical Journal (BMJ).
Berdasarkan penelitian ini diketahui perempuan yang telah tertular penyakit campak dalam kehidupannya menjadi lebih kebal dan bisa memberikan perlindungan lebih pada bayinya, dibandingkan dengan perempuan yang telah divaksinasi tapi belum pernah terkena penyakit ini.
Tapi perlindungan yang berasal dari ibu hanya berlangsung pada bulan pertama hingga ke empat untuk semua perempuan. Sekitar 95-99 persen bayi ini telah kehilangan komponen-komponen sistem kekebalan tubuhnya (antibodi). Hal ini tentu saja memicu bayi tersebut rentan terkena campak pada saat berusia 6 bulan.
"Temuan ini penting untuk melihat wabah baru dan ketapatan waktu dari pemberian dosis pertama vaksin campak atau vaksinasi pada anak di bawah usia 1 tahun," ujar Elke Leuridan dari Center for the Evaluation of Vaccination di Vaccine and Infectious Disease Institute, University of Antwerp, Belgia seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (20/5/2010).
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus dan bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian pada anak. Campak juga menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak-anak serta mengakibatkan ruam di sekitar kulit bayi. Penyakit ini juga bisa memicu timbulnya komplikasi pada anak.
Kebanyakan kasus kematian anak akibat campak disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan penyakit ini, dan lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Komplikasi yang paling serius adalah kebutaan, infeksi yang menyebabkan pembengkakan otak, diare dan dehidrasi berat, infeksi telinga dan infeksi saluran pernapasan seperti radang paru-paru.
Masa inkubasi dari virus ini antara saat terinfeksi dengan timbulnya gejala adalah sekitar 1-2 minggu. Biasanya 5 hari setelah terinfeksi mulai muncul ruam di kulit.
Seperti dikutip dari Netdoctor.co.uk, gejala yang timbul jika anak mengalami campak adalah
- Demam tinggi sekitar 39 derajat C
- Pilek
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Kelenjar getah bening yang membengkak
- Peka terhadap cahaya
- Muncul butiran seperti pasir di selaput lendir mulut
- Ruam disekitar telinga dan menyebar ke tubuh serta mata memerah (konjungtivitis).
Anak-anak yang terkena campak sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau keluar rumah sebelum benar-benar sembuh, karena berisiko menularkan pada anak-anak lainnya.
Jika campak ini menyerang anak di bawah usia 1 tahun, maka dokter harus memberikan suntikan imunitas dalam waktu lima hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar