Selasa, 19 Juli 2011

Sering-seringlah Mengajak Bayi Bicara

Beberapa bulan sebelum bayi bisa berbicara dengan baik, maka kata-kata yang sering didengarnya akan memiliki peran yang penting dalam perkembangan otaknya. Studi terbaru menunjukkan seringnya orangtua mengajak bayi berbicara dapat meningkatkan kekuatan otaknya.

Meskipun bayi baru berusia 3 bulan, kata-kata bisa memiliki efek yang besar di dalam pikirannya dibandingkan dengan suara-suara seperti musik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering mendengar kata-kata langsung akan lebih mampu mengelompokkan gambar-gambar tertentu dibandingkan bayi yang hanya mendengarkan nada-nada saja.
 
Sekitar 50 bayi laki-laki dan perempuan yang berusia 3 bulan ditunjukkan serangkaian gambar seperti ikan dan disertai dengan kata-kata ataupun hanya nada saja. Kemudian bayi-bayi ini ditunjukkan gambar ikan dan gambar dinosaurus secara berdampingan lalu peneliti mengukur berapa lama bayi melihat setiap gambar.

Ternyata didapatkan bayi lebih lama melihat gambar ikan dibandingkan dengan dinosaurus, hal ini menunjukkan bahwa bayi telah mengelompokkan gambar ikan di dalam pikirannya. Namun bayi yang mendengarkan kata-kata akan melihat gambar ikan dalam waktu yang lebih lama. Hasil penelitian ini telah dilaporkan dalam jurnal Child Development.

“Untuk bayi yang masih muda yaitu sekitar 3 bulan, maka kata-kata akan memiliki pengaruh yang khusus dalam mendukung kemampuannya untuk membentuk suatu kelompok atau kategori tertentu,” ujar peneliti Susan Hespos, dari Northwestern University di Illinois.

Sementara itu Sandra Waxman, rekan penulis menuturkan pembicaraan manusia terutama yang diarahkan langsung ke bayi akan membuat bayi memberikan perhatian lebih pada benda-benda disekitarnya sehingga meningkatkan perkembangan otaknya.

“Seiring berjalannya waktu, efek umum dari perhatian yang diberikan bayi terhadap kata-kata yang sering didengarnya akan semakin halus. Sehingga lama kelamaan bayi akan bisa memisahkan kata dan jenis katanya untuk makna tertentu,” ujar Waxman.

Namun, kemampuan yang luar biasa dari otak bayi tidak berhenti sampai disana. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bayi dapat berkomunikasi dengan pikiran yang kompleks pada usia 12 bulan. Peneliti di Jerman menunjukkan bayi laki-laki dan perempuan yang berusia 1 tahun sudah mampu memahami pikiran orang dewasa.

Sebenarnya bayi sudah dapat mendengar apa yang dibicarakan oleh orangtuanya sejak masih berada di dalam rahim. Sehingga jika bayi sudah sering diajak berbicara sejak masih usia muda, maka kemampuan otaknya untuk berkembang akan semakin meningkat. Karena itu sering-seringlah mengajak bicara bayi Anda.

Minggu, 17 Juli 2011

Bayi Berenang ber IQ tinggi

Berdasarkan suatu penelitian, anak yang sejak bayi diajarkan berenang di air memiliki IQ yang lebih tinggi daripada yang tidak diajari berenang sejak bayi. Umumnya bayi yang berusia tiga bulan ke bawah tidak takut tenggelam dan memiliki reflek melangkah. Selain itu dengan berenang maka pertumbuhan motorik anak lebih maksimal dan dapat membantu bayi mengembangkan ketrampilan fisiknya secara impresif dalam hidupnya kelak.

Di Norwegia, Renang adalah olahraga yang wajib dikuasai anak. Anak bisa diajarkan berenang sejak dini, bahkan sejak mereka masih bayi. Umur berapa bayi sudah bisa diajarkan berenang? Sebuah studi menemukan bahwa bayi yang diajarkan berenang sejak masih berusia beberapa bulan, memiliki keseimbangan fisik dan kemampuan menggenggam yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak diajarkan berenang.

“Perbedaan ini tetap terlihat bahkan hingga anak berusia lima tahun,” ujar Profesor Hermundur Sigmundsson, peneliti dari Norwegian University of Science and Technology, seperti dilansir dari Dailymail. Bayi-bayi perenang telah berpatisipasi di kelas berenang selama dua jam seminggu dari usia 2-3 bulan sampai mereka berusia sekitar 7 bulan. Sesi yang khas dari kelas renang bayi ini adalah membantu bayi melakukan jungkir balik di atas objek yang mengapung, menyelam di bawah air, dan melompat dari tepi kolam. Selebihnya tergantung orangtua masing-masing bayi.

Profesor Sigmundsson dan Profesor Brian Hopkins dari Lancaster University, kemudian membandingkan 19 bayi perenang dan 19 bayi yang tidak berpartisipasi dalam kelompok renang bayi. Satu-satunya faktor yang membedakan mereka adalah berenang, faktor lain seperti pendidikan orangtua dan status ekonomi adalah sama.

Ketika mereka berusia lima tahun, dua kelompok ini diuji dengan beberapa latihan seperti keseimbangan pada satu kaki, lompat tali dan menangkap bantal. Hasilnya sangat mengejutkan. “Kami melihat dengan sangat jelas bahwa bayi yang diajarkan berenang sejak dini adalah yang terbaik dalam latihan yang berkaitan dengan keseimbangan dan kemampuan untuk mencapai sesuatu,” ujar Profesor Sigmundsson.

Tapi Profesor Sigmundsson sangat heran, bagaimana para instruktur dapat membawa bayi berusia tiga bulan mencapai keseimbangan dengan mampu berdiri di atas tangan mereka. Sendi bayi-bayi terlihat terkunci dan merupakan suatu tontonan yang luar biasa.

Ia percaya bahwa mengajarkan anak berenang sejak bayi sangat memberi hasil nyata. Pelatihan khusus bagi bayi berpengaruh di kemudian hari. Perkembangan adalah saling dinamis antara pematangan, pertumbuhan, pengalaman dan pembelajaran. Dan kita tidak boleh meremehkan aspek pembelajaran.

Berikut beberapa tips yang dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi bayi Anda:
Mulailah pada usia 4 – 7 bulan di kolam kecil dengan batas waktu 10 menit. Kemampuannya untuk segera manarik napas sebelum menyentuh air belum hilang (reflek akuatik). Usia ini pas juga untuk melatih koordinasi gerakan otot-otot tubuhnya.

Latihan di kamar mandi dengan menggunakan waktu mandi untuk memperkenalkan bayi kepada air. Bawa beberapa mainan kesukaannya yang bisa dipakai di dalam air dan bermainlah bersamanya, agar bayi merasa enjoy dan nyaman lama berada di dalam air.

Apabila Anda ingin mencoba di kolam renang lakukanlah secara bertahap dapat dimulai dengan mengajaknya bermain dulu di pinggir kolam. Biarkan bayi Anda menikmati cipratan-cipratan air di tubuhnya. Sehingga keberaniannya sedikit demi sedikit timbul. Begitu dia sudah mulai menikmatinya, pelan-pelan gendong masuk ke dalam kolam renang, biarkan dia tetap dekat dengan Anda sehingga dia tetap merasa aman. Ajak dia bermain air sambil bernyanyi. Ciptakan suasana se-rileks mungkin. Lakukan beberapa kreatifitas gerakan yang menyenangkan, sehingga dia pun betah berada di kolam renang. Jika sudah mulai nyaman dan akrab dengan air, barulah ajari dia berenang.

Do’s & Don’ts
Untuk memastikan si kecil aman ketika berenang, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
1. Periksalah temperatur kolam. Suhu yang ideal adalah 84 – 86 derajat F, atau sekitar 29 – 30 derajat  C. Pilihlah hari dengan cuaca yang cukup hangat, agar si kecil tidak kedinginan di dalam air.
2. Saat si kecil sudah terlihat menggigil dan kedinginan, segera keluarkan ia dari kolam, bungkus dengan handuk hangat dan peluklah ia.
3. Batasi waktunya bermain di dalam air. Saat pertama kali, biarkan ia bermain selama 10 menit. Saat-saat berikutnya, tingkatkan intensitasnya bermain di air. Untuk bayi di bawah enam bulan, tidak disarankan berada di dalam air selama lebih dari 20 menit.
4. Bila si kecil sedang flu atau tidak dalam kondisi fit, jangan ajak ia berenang.
5. Apabila si kecil mempunyai alergi kulit, periksalah dengan dokter anak Anda, untuk memastikan kandungan klorin di dalam air kolam tidak akan mengiritasi kulitnya.

Sabtu, 16 Juli 2011

Bayi Menggunakan Nalar Sejak Umur 12 Bulan

Mungkin tidak banyak orang yang tahu bagaimana cara bayi memahami sesuatu. Ternyata bayi menggunakan penalarannya untuk memahami suatu kejadian atau apa yang dilihatnya sejak berusia 12 bulan. Studi menunjukkan, seperti halnya orang dewasa maka bayi pun mampu menganalisis sesuatu ketika ia melihat suatu adegan visual yang baru dan kompleks. Semakin acara tersebut tidak bisa diduga, maka bayi akan lebih senang menontonnya.

“Mereka memiliki ekspektasi tersendiri tentang bagaimana benda-benda di dunia akan bergerak dan cara mereka berinteraksi, dan bayi menggunakan ekspektasi tersebut untuk memahami dunia,” ujar penulis studi Edward Vul, seperti dikutip dari WebMD.


Penelitian yang dipublikasikan 27 Mei 2011 dalam jurnal Science ini didasarkan pada studi sebelumnya bahwa bayi memiliki kemampuan untuk membuat konsep prinsip abstrak tentang dunia fisik dan hal-hal yang bisa membuatnya terkejut.

Peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Joshua Tenembaum, PhD yang berprofesi sebagai profesor ilmu komputer mengembangkan model untuk mengetahui cara berpikir bayi dalam menggabungkan berbagai sumber informasi yang abstrak hingga membentuk ekspektasi tertentu terhadap situasi yang baru.

Berdasarkan hasil yang didapat, para peneliti menyimpulkan bahwa bayi-bayi ini menggunakan penalaran yang murni untuk memprediksi bagaimana suatu benda akan terjatuh, bergerak atau berinteraksi. Studi ini merupakan yang pertama kali memodelkan kognisi bayi secara matematika. Vul mengungkapkan bahwa manusia umumnya menggunakan penalaran yang abstrak untuk memahami dunia sepanjang hidupnya. “Tapi apa yang terjadi pada kognisi bayi tampaknya ia mungkin sedikit lebih pintar dari yang kita pikirkan selama ini,” ujar Vul.

Jangan Stres Saat Mengasuh Anak

Menjadi orangtua terkadang membuat kita stres. Perilaku anak-anak yang sering di luar kendali membuat Anda merasa letih bahkan putus asa. Bagaimana mengatasinya?

Menjadi orangtua yang baik memang tidak mudah. Berikut ini beberapa saran dari Sheknows agar Anda bisa menjadi orangtua yang baik, namun terbebas dari stres. Ini dia:

1. Membangun sikap positif

Jangan terbiasa memberi label negatif pada anak. Misalnya menyebutnya “nakal”, “sulit diatur”, dan sebagainya. Lebih baik tanamkan padanya nilai-nilai positif. Misalnya bagaimana menjadi anak yang baik, cerdas dan penurut. Biarkan si kecil menanamkan nilai positif tersebut dalam dirinya.

Stiker atau poster-poster menarik yang berisi nasihat bijak juga bisa Anda letakkan di rumah, agar si kecil bisa belajar sendiri. Jadi Anda tak perlu mengulang-ulang hal yang sama setiap harinya.

2. Berhenti berdebat
Berdebat dengan anak terkadang membuat stres. Belum lagi emosi Anda yang naik semakin membuat si kecil tak bisa menerima segala ucapan Anda. Dalam keadaan seperti ini, tak ada gunanya meneruskan perdebatan. Lebih baik tarik nafas panjang dan berhenti berdebat. Katakan pada anak Anda, segala sesuatu tak akan bisa diselesaikan dengan emosi.

Beri waktu padanya untuk memikirkan tindakannya, dan beri waktu pada diri Anda untuk tenang. Setelah semuanya kembali terkendali, Anda dan si kecil bisa kembali membicarakan masalah yang belum selesai, dengan pikiran lebih terbuka.

3. Menjadi contoh
Tak ada gunanya Anda menanamkan segala hal positif pada anak jika Anda sendiri tak melakukannya. Jadilah teladan yang baik bagi anak. Metode ini sangat efektif untuk mendidik anak ketimbang metode yang lain. Tanpa berbicara banyak, si kecil dengan sendirinya akan mengikuti apa yang Anda contohkan.

4. Tukar pikiran dengan orangtua lain
Setiap anak pasti memiliki masalah unik yang berbeda satu sama lain. Namun bukan berarti metode mendidik orang lain tak bisa Anda terapkan pada si kecil. Tak ada salahnya sesekali bertukar pikiran dengan orangtua lain dalam hal mengasuh dan mendidik si kecil. Selain mendapat ilmu baru, Anda juga dapat melepaskan beban sejenak dan merasa tidak sendirian.

Kamis, 14 Juli 2011

Susu Harus Sesuai Usia Anak

Kategori susu bubuk berdasarkan usia sangat mudah ditemukan di pasaran. Namun, susu cair tidak. Kalangan produsen hanya menyebutkan susu tersebut dikonsumsi untuk anak usia di atas 1 tahun. 

"Sebenarnya, ibu sudah memahami kebutuhan nutrisi anak harus disesuaikan dengan usia. Mereka juga memahami, susu cair bisa memenuhi kebutuhan ini. Namun, produk susu cair yang ada di pasaran belum ada yang dibedakan berdasarkan usia. 

Akhirnya, banyak ibu yang khawatir, apakah ia sudah memberikan nutrisi tepat untuk anaknya dari segi jenis dan takaran," ujar Fidiyantri Cholid, Brand Manager Susu Cair Frisian Flag, saat peluncuran susu cair tepat usia, Dokter Spesialis gizi Samuel Oetoro mengatakan, dibandingkan dengan susu bubuk, nutrisi yang terdapat dalam susu cair tidak banyak terbuang selama proses pengepakan sehingga zat-zat dasar dalam susu tidak terbuang. Biasanya susu cair agar awet digunakan proses pemanasan suhu yang tinggi selama sekitar dua detik. 

Nah, proses itu membuat jamur atau bakteri mati, namun kandungan nutrisinya tidak terbuang.

Rabu, 13 Juli 2011

Buah Lezat Untuk Jantung Sehat

Pepatah yang berbunyi satu apel sehari untuk menjauhkan dokter tidaklah asing di telinga kebanyakan orang. Bagaimana dengan satu apel sehari untuk jantung yang sehat?

Sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ahli dari Universitas Western, Australia, baru-baru ini, menemukan apel dapat meningkatkan produksi oksida nitrat (NO) dan fungsi endotel pada jantung. Oksida nitrat bekerja untuk meningkatkan kesehatan jantung dengan dilatasi pembuluh darah, sehingga lebih banyak darah, oksigen dan nutrisi, dapat diangkut dari jantung ke seluruh tubuh.

Sedangkan endotel adalah lapisan tipis sel-sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Endotel mengurangi turbulensi aliran darah dan bertugas membantu distribusi darah ke seluruh tubuh. Kerusakan fungsi endotel akan menyebabkan berbagai masalah pada jantung seperti, jantung koroner juga gagal jantung. Dalam penelitian ini ditemukan apel dapat mencegah gagalnya fungsi endotel.

"Kandungan flavonoid pada apel dapat meningkatkan produksi oksida nitrat dan fungsi endotel pada jantung. Semakian tinggi kandungan flavonoidnya maka akan semakin besar efek baik yang dapat dirasakan tubuh dengan hanya mengonsumsi sebuah apel," kata pimpinan penelitian, Catherine Bondonno.

Makan Kacang Demi Jantung

Kacang bagi sebagian kita dianggap sebagai teman menonton bola. Tapi tahukah Anda, pakar kesehatan menyebut kacang sebagai makanan super?
Kacang mengandung asam lemak tak jenuh dan berbagai nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan jantung.
Kacang kenari, almond, kacang hijau, kacang kulit, dsb, jenis-jenis kacang itu yang mempunyai nutrisi komplit pada setiap butirnya.

Tetapi sebenarnya tidak terlalu penting jenis kacang apa harus yang dikonsumsi, karena kandungan nutrisi dan lemak pada kacang berbeda-beda tergantung jenisnya.

Berbagai penelitian menunjukkan orang yang rutin makan kacang-kacangan memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) rendah dalam darah. Kadar LDL yang tinggi itu yang menyebabkan risiko tinggi pada penyakit jantung. Oleh karena itu, kemampuan yang dimiliki kacang adalah peran penting untuk menurunkan LDL.

Selain mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung fatal, kacang juga meningkatkan kesehatan pembuluh arteri. Meskipun ada berbagai ragam dan jenis kacang, namun para ahli sepakat kacang pada dasarnya mengandung lima kandungan yang penting untuk jantung, seperti:

Asam Lemak Tak Jenuh

Kandungan lemak dalam kacang sangat baik, mulai dari asam lemak monounsaturated dan polyunsaturated yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat Anda.

Asam Lemak Omega-3

Kebanyakan kacang kaya akan asam lemak omega-3 yang efektif mencegah berbagai macam penyakit jantung. Selain pada kacang, yang kita ketahui bahwa omega-3 juga bisa didapatkan pada ikan.

L-arginine

Kacang juga kaya l-arginine, yaitu senyawa yang dapat membantu kesehatan dinding pembuluh darah. Senyawa ini membuat dinding pembulu darah lebih fleksibel dan tidak gampang tersumbat.

Serat

Seluruh jenis kacang-kacangan mengandung serat yang berguna untuk menurunkan kolesterol. Selain itu, serat juga akan membuat Anda merasa kenyang sehingga Anda tidak lagi makan berlebihan.

Sterol Tumbuhan

Sterol tumbuhan (plant sterol) adalah jenis senyawa organik yang efektif menurunkan kadar kolesterol. Biasanya senyawa ini ditambahkan pada berbagai produk seperti margarin untuk menambahkan manfaat kesehatan.

Minggu, 10 Juli 2011

Ciri-Ciri Resiko Jantung

TAK hanya pria, kaum perempuan mulai kini juga mesti lebih mewaspadai penyakit jantung dengan mengetahui faktor apa saja yang bisa menjadi risiko. Contohnya di Amerika, jantung kini menjadi penyebab kematian utama pada perempuan. Maka itu para ilmuwan pun merekomendasikan agar setiap perempuan mengetahui apakah dirinya juga berisiko .

Berikut beberapa factor yang bisa membuat Anda berisiko mengidap sakit jantung, seperti dikutip dari Shine.com. Dengan mengetahuinya, Anda bisa segera melakukan upaya pencegahan sedini mungkin.

Anda berisiko tinggi bila:
1. Mengidap penyakit arteri koroner (stent, operasi bypass, dan serangan jantung)
2. Mengalami stroke atau karotis (leher) penyakit arteri
3. Arteri di kaki Anda terhambat
4. Mengalami abdomen Aortic Aneurysm yakni arteri melemah di perut
5. Mengidap penyakit ginjal kronis
6. Mengidap diabetes

Anda berisiko terkena penyakit jantung bila:
1. Perokok
2. Kurang gerak
3. Kegemukan atau obesitas
4. Memiliki riwayat keluarga berpenyakit jantung (ayah dengan penyakit jantung kurang dari 65 tahun atau ibu dengan penyakit jantung kurang dari 55 tahun)
5. Tekanan darah tinggi (lebih dari 130/85 mmHg)
6. Kolesterol tinggi (lebih dari 200 mg/dL, HDL (kolesterol baik) kurang dari 50 mg/dL)
7. Mengidap lupus atau rheumatoid arthritis (penyakit autoimun)
8. Mengidap sindroma metabolik
9. Mengalami komplikasi saat kehamilan komplikasi seperti diabetes berhubungan dengan kehamilan, eklampsia atau preeklampsia (hipertensi berhubungan dengan kehamilan).

Ini juga pertama kalinya terdapat rekomendasi tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan kehamilan atau diabetes sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung di kemudian hari meski setelah kehamilan kondisi tersebut tidak lagi perlu diobati. Sebuah analisis baru-baru ini juga menunjukkan bahwa perempuan dengan kondisi tersebut dua kali lipat berisiko mengidap penyakit jantung koroner (penyumbatan dalam arteri jantung) dan stroke dalam 5 sampai 15 tahun mendatang setelah kehamilan, seperti dikutip dari British Medical Journal pada 2007.

Penyakit autoimun kini juga tengah dipertimbangkan sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung dan stroke. Semua faktor risiko harus dioptimalkan jika Anda memiliki lupus atau rheumatoid arthritis.

Oleh karena itu, optimalkan kesehatan Anda sekarang. Bagaimanapun, lebih baik mencegah ketimbang mengobati!

Kamis, 07 Juli 2011

Kopi Menyebabkan Sulit Hamil

Minum kopi membuat wanita lebih sulit hamil, sebuah penelitian menyebutkannya. Ini diperkirakan karena Kafein, yang terkandung dalam kopi merusak transportasi telur dari ovarium ke rahim, sebut para ilmuwan dari Amerika.

Penelitian yang melibatkan 9.000 wanita ini menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi sehari memotong kemungkinan hamil hingga seperempat kali. Penyelidikan terbaru yang dilakukan pada mencit menunjukkan bahwa kafein menghambat kontraksi saluran tuba yang dibutuhkan untuk membawa telur ke rahim.

Kafein mengaktifkan sel-sel alat pacu jantung khusus di dinding tabung. Sel-sel gelombang koordinasi kontraksi tabung yang bergerak membawa telur menuju rahim.Pemimpin studi Sean Ward, dari University of Nevada di Reno, AS, mengatakan temuan ini memberikan penjelasan menarik tentang mengapa wanita dengan konsumsi kafein tinggi seringkali memakan waktu lebih lama untuk hamil daripada wanita yang tidak mengonsumsi kafein.

Rabu, 06 Juli 2011

Gigi Sensitif

Pernahkah Anda merasakan gigi Anda ngilu saat sedang minum air es? Jika iya, itu tandanya Anda penderita gigi sensitive dan hal ini sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja. Selain rasa nyeri tajam karena sensasi suhu seperti panas atau dingin, rasa ngilu juga bisa timbul saat gigi kontak dengan sikat gigi atau prosedur dental di dokter gigi.

Menurut drg. Hari Sunarto, Sp.Perio (K), gigi menjadi sensitif ketika lapisan luar pelindung gigi (email) terkikis. Kondisi ini diakibatkan oleh terjadinya penurunan gusi, yang disebabkan oleh penyakit gusi atau kebiasaan menyikat gigi yang salah dan akar gigi yang terbuka karena erosi makanan asam. "Hal ini menyebabkan dentin yang berada di bawah email terbuka. Saluran ini berhubungan langsung dengan syaraf gigi, sehingga ketika ada rangsang makanan atau minuman akan terasa ngilu," paparnya.

Gigi sensitif termasuk dalam masalah kesehatan gigi yang cukup banyak dialami masyarakat. Penelitian yang dilakukan tahun 2009 oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, sekitar 65 persen orang Indonesia mengalami gigi sensitif. Kebiasaan menyikat gigi terlalu kuat, penyakit gusi, prosedur pembersihan karang gigi, serta pemakaian kawat gigi, juga bisa memicu gigi sensitif.

Hari menambahkan, meski sensasi ngilu pada gigi hanya berlangsung sesaat, tetapi jika dibiarkan gigi sensitif bisa membuat seseorang malas menyikat bagian gigi yang terasa ngilu. "Bisa terjadi penumpukan plak kalau tidak disikat," katanya.

Mengubah cara menyikat gigi serta penggunaan pasta gigi yang mengandung komponen aktif untuk menutupi dentin yang terbuka tadi, menurut Hari, bisa membantu mengurangi rasa ngilu.

Selasa, 05 Juli 2011

Jus Stroberi dan Gigi

Jus buah stroberi dapat mencegah pembentukan plak gigi yang dapat memicu kemunculan penyakit gigi dan mulut, kata peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rahmi Ayu Budi Amalia.

"Kandungan bahan pemanis alami berupa xylitol dan polifenol pada stroberi terbukti mampu mengurangi kolonisasi 'streptococcus mutans' yang bisa menghambat aktivitas enzim sehingga mampu mencegah pembentukan plak," katanya.

Dengan demikian, menurut dia saat memaparkan hasil penelitiannya, konsumsi jus stroberi berpengaruh signifikan dalam menurunkan indeks plak gigi. Ia mengatakan, secara umum stroberi mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, dan energi. Mineral potensial yang terkandung didalamnya adalah kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, potassium, selenium, vitamin C, dan asam folat.

"Stroberi juga terbukti memiliki aktivitas antioksidan dua kali lipat lebih tinggi dibanding anggur merah, lima kali lipat dari apel dan pisang, dan sepuluh kali lipat dari semangka," katanya. Jadi, menurut dia, stroberi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, termasuk mengurangi akumulasi plak gigi sehingga dapat mencegah munculnya penyakit gigi dan mulut.

Ia mengatakan, plak merupakan penyebab utama yang memicu kemunculan penyakit gigi dan mulut, di antaranya karies (gigi berlubang), calculus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), dan periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).

"Mengingat pembentukan plak merupakan proses yang tidak dapat dihindari, maka mengurangi akumulasi plak menjadi hal yangsangat penting dalam mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Salah satunya dengan mengonsumsi jus stroberi," katanya.

Menurut dia, dengan meminum jus stroberi, rasa asamnya akan merangsang sekresi saliva dalam jumlah tinggi. Akibatnya, saliva menjadi lebih encer dan viskositas saliva pun menjadi lebih rendah. "Akhirnya, plak gigi dapat dikurangi sehingga munculnya penyakit gigi dan mulut juga dapat dicegah," kata mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.

Senin, 04 Juli 2011

Mengatasi Rasa Takut Terhadap Dokter Gigi

Tak sedikit orang tua yang kesulitan membawa anaknya ke dokter gigi. Rasa takut dan kekhawatiran yang berlebih sering membuat si kecil merasa enggan pergi ke dokter gigi.

Untuk itu, para orang tua perlu menyiapkan mental anak-anaknya sebelum peri ke dokter gigi. berikut beberapa kiat yang dikutip dari Helium.

1. Pengalaman pertama
Pengalaman pertama anak ke dokter gig sangatlah menentukan. Sebisa mungkin, pengalaman pertama si kecil saat ke dokter bukanlah untuk mengobati, melainkan hanya cek kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dokter tidak melakukan tindakan berat seperti menambal atau mencabut giginya. Mengecek kesehatan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali akan membuat anak Anda terbiasa dengan dokter gigi.

2. Bercerita
Carilah bahan sebanyak-banyaknya mengenai kesehatan gigi dan metode dokter untuk merawat gigi. Anda bisa menceritakan hal tersebut pada anak Anda. Berikanlah pengetahuan juga mengenai alat-alat yang digunakan dokter. jelaskan pada si kecil, walau bentuk alatnya menakutkan dan bersuara bising, namun itu tidak bertujuan untuk menyakiti, tapi menyembuhkan.

3. Jujur
Jangan pernah berbohong saat ingin pergi ke dokter gigi. Misalnya Anda mengatakan ingin mengajak si kecil ke supermarket, padahal tujuan sebenarnya adalah dokter gigi. Hal itu justru akan menambah rasa takut anak.

4. Membawa barang kesayangan
Biarkan si kecil membawa barang kesayangannya, misalnya boneka, selimut bantal mainan atau apapun. Bisa jadi mereka merasa lebih tenang dan nyaman dengan barang-barang tersebut.

5. Antusias
Tunjukkan rasa antusias Anda saat mengajak si kecil ke dokter. Jika perlu sediakan hadiah seperti 'Sertifikat Anak Paling Berani' (buatan sendiri), atau pin kecil sebagai tanda si kecil mampu melewati rasa ketakutannya. Jika Anda bersemangat, anak Anda juga ikut bersemangat.

Minggu, 03 Juli 2011

Kolam Renang Merusak Gigi

Hati-hati jika Anda berenang di kolam renang. Karena kadar klorin yang berlebih dalam air kolam akan merusak gigi Anda. 

Bagian yang paling berrisiko rusak adalah enamel atau lapisan terluar gigi. Demikian menurut Leila Jahangiri, profesor di New York University.

Kadar klorin dan pH (tingkat keasaman) air kolam renang sebaiknya diatur secara rutin. Memang susah memantau air kolam renang umum, tapi ini dapat dilakukan terutama pada kolam renang pribadi.

Jahangiri pertama kali menemukan kasus kerusakan enamel pada pasiennya, pria 52 tahun yang giginya jadi sangat sensitif. Gigi pasien itu sensitif dan ditumbuhi bercak hitam. Enamelnya pun rusak parah hanya dalam waktu lima bulan. Ini terjadi karena ia berenang rutin selama 90 menit sehari.

“Jika kadar bahan kimia air kolam renang tidak dipantau dan diatur, ini akan menimbulkan korosi enamel gigi,” ujar Jahangiri. Studinya menunjukkan bahwa tingkat kerusakan gigi terjadi jika pH air terlalu tinggi, yakni antara 2,7 hingga 7.